Game Valorant baru saja dirilis secara global pada 2 Juni 2020. Game ini dipercaya bakal menjadi salah satu yang terbesar, termasuk esportsnya, setelah melihat kesuksesan di fase closed beta. Namun, indikasi game FPS baru garapan Riot Games ini mulai ditinggalkan para pemain justru sudah mulai terendus hanya dalam waktu dua pekan saja.

Sejau ini belum ada data akurat mengenai berapa banyak pemain yang memainkan game Valorant. Namun pihak Riot Games sempat mengungkapkan bahwa “hampir 3 juta pemain melakukan log-in setiap hari untuk bermain Valorant” selama masa closed beta yan gberlangsung dua bulan.

Salah satu cara untuk mengukur berapa banyak orang yang memainkan sebuah game secara global adalah dengan melihat berapa banyak orang yang menonton konten-konten dari permainan ini via Twitch dan platform streaming lainnya.

Ketika Valorant closed beta pertama kali dirilis, permainan ini sukses memecahkan rekor penonton di Twitch dalam satu hari hanya dalam beberapa jam saja. Segala gal berbau Valorant memiliki total 344,37 juta jam ditonton, di mana jumlah pemirsa terbanyak dalam satu waktu sekitar 1,7 juta orang dengan rata-rata penonton 479.289 orang.

Rekor ini sukses mengalahkan pencapaian sebelumnya yang juga diraih oleh Valorant ketika gameplay-nya pertama kali diungkapkan pada 3 April 2020 dengan total 12,2 juta jam ditonton.



Meskipun angka-angka di atas sangat mengesankan, faktanya kini jumlah penonton Valorant di Twitch merosot tajam. Game ini sekarang berada di urutan keenam dalam daftar peringkat penonton terbanyak atau kalah dari game-game esports mapan lainnya seperti League of Legends, Counter-Strike: Global Offensive (CS: GO), dan Fortnite.

Pada 15 Juni 2020 atau ketika naskah ini dibuat, Valorant hanya memiliki rata-rata 83.503 penonton setelah melihat data yang ada di Esports Chart. Jumlah ini tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata 479.289 penonton pada April 2020.

Indikasi ini tentu bisa dijadikan patokan bahwa Valorant kini sudah mulai ditinggalkan penonton di Twitch, atau bahkan oleh para pemainnya. Kondisi ini mengingatkan kita kepada apa yang terjadi kepad Apex Legends yang begitu meledak saat dirilis, tetapi langsung drop hanya dalam waktu dua bulan.

BACA JUGA: Shroud sebut Valorant takkan lebih sulit dari CS: GO