Ketika pertama kali Riot Games mengumumkan bahwa Project A yang tengah mereka garap adalah game FPS bernama Valorant, banyak pencinta game bergenre ini yang menyambut kehadirannya. Bahkan beberapa di antaranya berasal dari kalangan pemain pro Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO).

Meski pada pandangan pertama Valorant lebih mirip dengan Overwatch, tetapi banyak pihak yang membanding-bandingkannya dengan CS:GO. Selain itu antusiasme dari pencinta FPS ini juga didasari oleh hadirnya game baru untuk menjadi penantang CS:GO untuk menjadi game FPS esports terbaik.

Valorant akan segera merilis beta tertutup (closed beta) pada Selasa (7/4/2020). Namun sebelum itu, Riot Games telah memberikan kesempatan kepada beberapa influencer dan streamer papan atas untuk mencicipi gameplay Valorant yang menguak beberapa informasi mengenai game baru ini.

Selain itu, Riot Games juga menjadi tuan rumah pertandingan Twitch Rivals untuk Valorant yang melibatkan para pemain profesional serta penggiat esports untuk melihat seperti apa game ini bakal dipertandingkan di hadapan para penonton.



Setelah informasi mengenai daftar peringkat (rank tier) pada mode ranked Valorant diketahui oleh khalayak ramai, kini ada beberapa hal yang lebih detail coba diungkap. Salah satunya adalah recoil.

Melalui sebuah unggahan di akun Twitter 100 Thieves, mereka mencoba membandingkan pola recoil yang ada di Valorant dengan CS:GO. Hasilnya pun tak jauh berbeda, terutama untuk senjata Vandal dan Phantom di Valorant yang begitu mirip dengan AK-47 dan M4A4 di CS:GO ketika ditembakkan.

Kredit: Talkesports

Recoil telah menjadi salah satu aspek paling penting di CS:GO setelah dari waktu ke waktu tim pengembang terus mencoba menyempurnakan semburan peluru dari senjata demi membuat permainan menjadi lebih menarik. Hasilnya, setiap senjata memiliki keunikan tersendiri dari pola rekoil-nya masing-masing.

Meski terkesan meniru, tetapi hal ini bisa menjadi kabar baik bagi para pemain, terutama dari kalangan CS:GO, bahwa mereka tidak perlu banyak beradaptasi dalam melakukan bidikan saat bermain Valorant.

Hal ini seakan-akan menegaskan bahwa Riot Games sama sekali tidak menutup-nutupi fakta bahwa mereka begitu terinspirasi dengan CS:GO dalam mengembangkan Valorant. Selain recoil, mereka pun menerapkan sistem ekonomi serta konsep dasar dari keseluruhan permainan yang sangat mirip.

BACA JUGA: Riot Games telah tetapkan tanggal closed beta untuk Valorant