XXiF dituduh melakukan kecurangan dengan melakukan kongkalikong dengan temannya agar mudah mendapatkan poin.

Kontroversi kembali hadir di kualifikasi Piala Dunia Fortnite.

Salah satu finalis diduga melakukan tindak kecurangan agar lolos untuk event senilai US$30 juta itu.

Damion “XXiF” C., seorang pemain profesional Fortnite: Battle Royale untuk Rise Nation, dituduh sebagai pelaku kecurangan tersebut. Adalah rekan sesama pro, Tyer “ItsHighSky” Tereso, yang mengungkap kecurangan tersebut. Dia mengklaim, XXiF bekerja sama dengan pemain lain agar menempati posisi kedua di pekan ketiga kualifikasi server North America-East, yang membuatnya memperoleh hadiah US$4 ribu dan merebut tempat yang didamba-dambakan, yakni putaran final Piala Dunia di New York.

HighSky membongkar kecurangan XXiF di akun Twitter-nya, di mana nama terakhir kedapatan bekerja sama dengan dua pemain untuk mencetak skor dengan mudah.

Dalam video yang diposting, HighSky menjelaskan bahwa seorang pemain dengan nama “Bad and Wuji” secara sengaja mengabaikan diri ketika XXiF menembaki dia, ketimbang memprioritaskan untuk membuka sebuah peti.

Hal ini juga diikuti oleh pemain lain yang bernama “Gestyy”, yang jatuh di tengah baku tembak.

Dua eliminasi ini sangat berperan penting dalam keberhasilan XXiF untuk menduduki posisi kedua di babak kualifikasi.

Prilaku yang dipertontonkan duo Bad and Wuji dan Gestty, bila memang terbukti curang, tentu sangat amatiran, mengingat para pemain ini merupakan figur terbaik dunia di gim Fortnite.

Kedua orang ini dirumorkan memang telah berteman dengan XXiF, yang semakin menguatkan tuduhan HighSky di hadapan komunitas Fortnite pro.

Tuduhan ini kemudian direspons oleh XXiF. Dia menegaskan bahwa dia memang mengenal Bad and Wuji, tapi dia juga bahkan mengetahui separuh para pemain di babak kualifikasi.

Dia menanggapi video yang diunggah HighSky bahwa Bad and Wuji gagal mengambil senjata karena sebuah looting/pickup bug, yang lantas memudahkan XXiF membunuhnya.

“Saya pasti akan bertemu dengan orang-orang yang saya kenal atau pernah berhadapan sebelumnya. Saya tidak tahu dia akan mendarat di sana dan tidak bisa mengontrol di mana dia memilih untuk mendarat, tapi satu dari sepuluh gim yang saya mainkan, dia memilih mendarat di tempat yang sama dengan saya,” demikian penjelasan XXiF dalam keterangannya.