Jika Tekken 7 memiliki sirkuit sendiri bernama Tekken World Tour dan Street Fighter V dengan Capcom Pro Tour-nya, hal ini tampaknya belum akan dimiliki oleh Super Smash Bros. Ultimate (SSBU), setidaknya dalam waktu dekat.

Kendati terbilang masih baru sebagai sebuah game, SSBU yang baru dirilis pada 7 Desember 2018 kini telah berkembang pesat dan menjadi fighting game tersukses di dunia. Begitu juga dengan komunitas mereka yang sudah semakin besar dari waktu ke waktu.

Status sebagai fighting game tersukses saat ini juga bisa ditunjukkan dengan begitu besarnya antusiasme pemain yang mendaftar untuk ikut ambil bagian dalam setuap turnamen SSBU, termasuk EVO 2019. Selain itu pada November 2019, permainan ini juga telah berhasil memecahkan rekor sebagai fighting game terlaris sepanjang masa.



Kondisi ini pun membuat komunitas SSBU berharap Nintendo sebagai developer dan publisher game untuk bisa mengikuti jejak Tekken dan Street Fighter dengan menggelar sirkuit turnamen sendiri dan menaikkan prize pool mereka. Namun, tampaknya harapan tersebut masih belum akan terwujud dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa.

“Esports adalah tempat para pemain bersaing di atas panggung untuk memperebutkan hadiah uang dan para penonton bisa menikmati pertandingan itu. Hal ini adalah salah satu daya tarik video game yang luar biasa,” ucap Furukawa kepada Nikkei.

“Tidak ada rasa antagonisme di sini. Dalam usaha untuk membuat game-game dari perusahaan kami bisa dimainkan oleh banyak orang, terlepas dari pengalaman, jenis kelamin, atau generasi, kami juga ingin membuat acara kami dapat disatukan oleh banyak orang. Mampu memiliki pandangan berbeda dari perusahaan lain tanpa hadiah uang dalam jumlah besar adalah kekuatan kami,” tuturnya.

BACA JUGA: Razer luncurkan controller yang dibuat khusus untuk fighting game