Meskipun EVO 2020 yang dijadwalkan akhir pekan nanti sangat dinanti-nantikan oleh penggemar fighting game, turnamen itu resmi batal digelar. Hal ini terjadi setelah Capcom menarik diri dari turnamen menyusul tuduhan terhadap penyelenggara acara sekaligus mantan presiden EVO, Joey Cuellar.

Ketika Covid-19 mulai menjadi ancaman serius untuk dunia, EVO 2020 terpaksa harus dilangsungkan secara online. Jika biasanya turnamen Capcom hanya berlangsung selama satu pekan, keterbatasan dalam format online membuat panitia memutuskan untuk menghelat acara selama sebulan penuh. Namun sayangnya, EVO 2020 terpaksa dibatalkan.

Joey Cuellar adalah presiden EVO yang saat ini sedang terjerat kasus. Menurut dugaan terbaru, Cuellar telah melakukan tindakan amoral terhadap anak laki-laki selama tahun 1990-an hingga 2000-an. Setelah masalah ini dipublikasikan, EVO mengambil langkah tegas dengan memberhentikan presiden tersebut. Pada 3 Juli, EVO mengatakan bahwa mereka telah menghapus Cuellar dari organisasi dan dia tidak akan lagi bekerja untuk perusahaan.



Sebelum EVO 2020 resmi dibatalkan, Capcom sudah lebih dulu menarik diri dari turnamen tersebut. Capcom meminta maaf kepada pemain dan penggemar yang bersemangat untuk menyabut turnamen itu, namun perusahaan tersebut tetap memegang teguh pada keputusannya.

“Menyusul kasus tindakan amoral yang menjerat penyelenggara EVO, Joey Cuellar, Capcom memutuskan mundur dari EVO 2020. Untuk menghormati mereka yang menjadi korban, kami rasa tindakan ini perlu dilakukan,” ucap Capcom melalui Twitter resmi-nya.

Meskipun para penggemar kecewa, hal ini adalah langkah yang perlu diambil agar orang-orang tetap aman di acara-acara mendatang. Untuk sementara waktu, penggemar fighting game harus berlapang dada sambil menunggu event lain yang akan digelar di waktu mendatang.

BACA JUGA: Turnamen fighting game CEO 2020 dipastikan diundur hingga Desember