Adroit Esports berhasil meraih kemenangan luar biasa dengan skor 2-1 atas BOOM Esports dalam pertandingan mendebarkan yang membuat para penggemar ONE Esports Dota 2 SEA League tidak bisa berkedip selama pertandigan.

Di game terakhir, John Anthony “Natsumi-” Vargas bersama Terrorblade-nya membuktikan kepada semua orang bahwa ia adalah carry pamungkas yang dibutuhkan Adroit untuk bertahan dalam kompetisi ini.


Game Satu


BOOM Esports membuka seri ini dengan pick kejutan di Venomancer midlane untuk Rafli Fathur “Mikoto” Rahman, melawan pick Magnus dari Adroit Esports untuk Mc Nicholson “Mac” Villanueva.

Skuad Indonesia tersebut memiliki early game yang lambat, tetapi saat kedua tim memutuskan bergabung untuk menjalankan team-fight, pemain support BOOM Esports, Brizio Adi “Hyde” Putra dan Alfi “Khezcute” Nelphyana menjadi faktor pembeda.

Hyde dengan Winter Wyvern-nya berhasil mendarat Winter Curse krusial di tengah pasukan Adroit saat Natsumi- dkk mencoba mengamankan Aegis. Kemudian saat mencoba mengambil Aegis untuk kedua kalinya, Marvin “Boomy” Rushton melemparkan Venomancer Mikoto ke dalam Roshan Pit, sayangnya usaha tersebut digagalkan oleh Khezcute dengan menggunakan Swap. Setelah itu BOOM Esports menyerang balik dan meratakan Adroit.

Saieful “Fbz” Ilham juga menampilkan permainan yang luar biasa di Doom, karena ia kerap berhasil menemukan target yang tepat untuk menggunakan skill ultimate-nya. BOOM Esports kemudian terus menekan untuk memperlebar keunggulan mereka dengan mengendalikan seluruh map hingga Adroit terpaksa menyerah.


Game Dua


Dalam game seri berikutnya, Adroit memanfaatkan draft BOOM yang lemah. Mac berhasil menebus kekalahannya di game pertama dengan menghancurkan Mikoto di midlane. Adroit menyudahi perlawanan BOOM dengan skor kill akhir 24-5 dan memaksa pertandingan ke game ketiga.



Game Tiga


Pertandingan terakhir di seri ini adalah pertarungan yang sangat meneganggkan di mana kedua tim bertarung dengan gagah berani dalam pertandingan eliminasi do-or-die.

BOOM memimpin early game karena tiga hero mereka bisa menaikan level dengan cepat dan mendapatkan keunggulan networth yang cukup besar. Tetapi, draft super late game Adroit sekali lagi membuat perbedaan, dua support mereka yang kuat, Tidehunter dan Treant Protector, memberikan tim kemampuan disable yang mereka butuhkan pada saat team-fight.

BOOM kemudian dipaksa untuk bermain lebih pasif, tetapi mereka selalu berusaha untuk memaksa team-fight di berbagai lane. Namun Adroit yang selalu bergerak secara berkelompok membuat upaya BOOM sia-sia. Saat memasuki fase late game, Invoker Mikoto sangat bergantung pada Aeon Disk-nya untuk bertahan hidup, sayangnya item tersebut tidak terlalu efektif untuk membendung damage dari John Anthony “Natsumi-” Vargas.

Adroit memaksimalkan dua faktor kunci yang membantu mereka mengamankan kemenangan melawan BOOM. Yang pertama adalah talent level 20 dari Vengeful Spirit yang dipiloti Jun “Bok” Kanehara, talent tersebut menambahkan efek jarak serangan untuk kawan pada skill Vengeance Aura dan membuat Natsumi leluasa menjatuhkan BOOM dari jarak yang aman.

Kemudian faktor kedua adalah ketika Natsumi mengambil Ballista, neutral item tingkat 5 yang menambahkan +250 jangkauan serangan, ditambah Vengeance Aura yang telah disebutkan sebelumnya, Natsumi memiliki jarak serangan yang sangat tidak masuk akal sehingga BOOM tidak bisa menyentuhnya sama sekali.


Setelah memenangkan seri menegangkan dengan skor 2-1, Adroit Esports maju ke perempat final Lower Braket. Mereka akan melawan Geek Fam dalam pertandingan eliminasi pada 17 Juli nanti.

Sementara itu, BOOM Esports harus rela jadi tim pertama yang tereliminasi di fase play-off ONE Esports Dota 2 SEA League dengan membawa hadiah uang sebesar US$3.000 atau sekitar Rp43 juta.

BACA JUGA: Dreamocel: Pelatih baru sudah sangat membantu kami