The International Dota 2 adalah salah satu turnamen esports global yang paling banyak ditonton. Berkat program crowdfunding “Battle Pass”, The International berhasil menjadi turnamen esports dengan hadiah terbesar selama tujuh tahun berturut-turut.

Setiap tahun, Valve hanya menyediakan dana hadiah sebesar US$1,6 juta, selebihnya, hadiah dengan jumlah fantastis itu disumbangkan oleh para pemain yang membeli Battle Pass, 25 persen hasil dari pembeliannya dialokasikan ke dalam hadiah turnamen.

Jumlah hadiah fantastis itu selalu dibayar dengan aksi-aksi spektakuler dari para pemain kelas dunia. Setiap tahunnya, The International kerap diwarnai sejumlah momen menakjubkan yang tidak akan terlupakan, tak terkecuali The International 2019 yang merupakan gelaran terbaru dari turnamen tersebut.

Berikut ini kami rangkum tiga momen terbaik dari The International 2019.


Foundtain Farming

Foundtain merupakan tempat paling aman untuk bersembunyi dari serangan musuh. Di sana, hero mendapatkan regenerasi health dan mana dengan cepat, selain itu, foundtain akan menyerang hero lawan yang masuk ke wilayahnya.

Namun hal itu tidak berlaku dalam pertandingan lower bracket antara Newbee dan OG. Kala itu, Topson yang menggunakan Bristleback bersama dengan Ana yang menggunakan Io menginvasi foundtain dan membantai lawannya satu per satu.

Hal ini bisa terjadi karenan regeneration dari Io dan physical resistance yang besar dari Bristle Back. Momen tersebut dikenal dengan foundtain farming.



Aksi sang caster “Capitalist”

Tidak hanya aksi menarik dari para pemain kelas dunia, kali ini momen unik dipertontonkan oleh salah satu caster Dota 2 terbaik, Capitalist.

Tugas caster dalam sebuah turnamen sangat krusial, ia merupakan sosok utama di balik antusias yang terbangun di sepanjang pertandingan. Ketika duel berlangsung sengit dan menegangkan, tidak jarang caster terbawa suasana hingga berteriak. Hal itu juga terjadi pada pertandingan antara Mineski dan Secret.

Capitaslist yang memandu jalannya pertandingan terbawa suasana saat pertandingan mencapai intensitas puncak, secara tidak sadar pria asal Amerika Serikat itu melempar botol air yang ia pegang sambil berteriak menceritakan aksi para pro player.


US$15 juta Diffusal Blade

Pada game keempat grand final The International 2019, Liquid menolak untuk mem-ban Io yang memiliki 100 persen kemenangan di tangan OG. Liquid menyadari jika Io akan membutuhkan waktu cukup lama untuk menjadi tombak tajam bagi timnnya sehingga mereka memutuskan untuk menekan OG sejak awal pertandingan dengan mengandalkan Amer “Miracle-” Al-Barkawi yang menggunakan Bristleback.

Rencana Liquid berjalan dengan sempurna hingga mereka hampir bisa memenangkan pertandingan. Tapi midlaner OG, “Topson”, punya rencana lain, setelah menyadari kedua core Liquid, Bristleback dan Windranger, sangat bergantung pada Mana untuk melancarkan serangan, ia membuat item “Diffusal Blade” (item itu membuat normal hit memiliki efek pengurangan Mana) yang sebenarnya sangat tidak cocok dengan hero Gyrocopter.

Berkat item tersebut, damage dealer utama Liquid akhirnya kehilangan semua Mana mereka. OG langsung membalikan keadaan dan mulai menyerang base Liquid hingga mereka berhasil menyegel gelar The International kedua. Momen krusial itu diabadikan dengan nama US$15 juta Diffusal Blade.

BACA JUGA: Tiga momen terbaik Dota 2 – The Internasional 2016