Dengan mengalahkan Na’Vi 3-1, Aydin “iNSaNiA” Sarkohi dan timnya yang telah bersama selama bertahun-tahun akhirnya memenangkan gelar Major pertama mereka. Tidak hanya memenangkan turnamen, mereka mengalahkan banyak tim besar seperti Vikin.gg, Team Secret, mudgolems, dan Na’Vi untuk sampai ke sini.

Nigma dan Secret terbukti sebagai tantangan terbesar bagi Liquid. Tetapi di hampir setiap pertandingan lainnya, iNSaNiA dan skuadnya bisa mendominasi. Mereka hanya kalah dua seri, oleh Secret 0-2 di fase grup dan oleh mudgolem 1-2 di babak pembukaan playoff.

Setelah itu, Liquid hanya kehilangan game dalam seri melawan Nigma yang mereka menangkan 2-1 dan kemudian melakukan hal tak terduga dengan mengalahkan Secret dengan skor telak 2-0. Mereka adalah tim pertama yang bisa mengeliminasi Secret dari sebuah turnamen sejak Vinkin.gg melakukannya di ESL One Los Angeles pada bulan April lalu.



Menyusul kemenangan melawan Secret, Liquid melanjutkan dominasinya dengan melibas mudgolem untuk melaju ke grand final sampai akhirnya meundukkan Na’Vi di partai puncak. Permainan solid dari Samuel “Boxi” Svahn, Tommy “Taiga” Le, dan Max “qojqva” Bröcker dipasangkan dengan dominasi Michael “miCKe” Vu dan kemampuan memimpin iNSaNiA merupakan faktor utama kesuksesan Liquid.

“Saya pikir di masa lalu kami bermain dengan rasa takut kalah,” kata iNSaNiA.

“Tapi kami akhirnya mengatasi hal itu dan memutuskan bermain apa adanya untuk menang. Itu adalah hal terbesar yang menurut saya membuat game terasa jauh lebih mudah dan membuat kami merasa memiliki ide yang lebih baik tentang apa yang harus dilakukan.”

Setelah kemenangan mereka, iNSaNiA dinobatkan sebagai Mercedes-Benz ESL One Germany MVP karena membantu timnya meraih gelar Major pertama mereka.

BACA JUGA: Mengenal Bloodseeker, offlaner Dota 2 yang beralih peran dari carry