Fase grup ONE Esports Dota 2 SEA League berakhir dengan hasil imbang 1-1 antara Adroit melawan Reality Rift. Hal tersebut membuat keduanya harus memainkan laga tiebreaker untuk memastikan siapa yang tersingkir.

Pada match tersebut, Adroit memperlihatkan kapasitas terbaiknya dan memenangi laga dengan skor 1-0.

Sementara pada laga lainnya, T1 selamat lubang jarum setelah bermain imbang 1-1 menghadapi TNC Predator. Hasil yang membuat mereka naik di klasemen dan terhindar dari tiebreaker.



ADROIT ESPORTS 1-1 REALITY RIFT

Adroit memperlihatkan salah satu performa terbaik mereka sepanjang turnamen di game pertama dan benar-benar memaksa Reality Rift untuk bermain tiebreaker.

Tiny dari Marvin “Boomy” Rushton dan Vengeful Spirit milik Bryle “cml” Alviso benar-benar memperlihatkan combo support yang brilian. Hal ini berujung pada Shadow Fiend dari McNicholson “Mac” Villanueva selalu unggul dalam teamfight.

Adroit terus mengeksploitasi kesalahan Reality Rift terutama dalam Roshan Fight. Tim Filipina itu mampu mengakhiri game hanya dalam 24 menit hyang mana Mac membuat KDA spesial 13-0-16.

Pada game kedua, Reality Rift sebenarnya melakukan pemilihan draft yang baik. Terbukti mereka bisa mengambil game ini dengan relatif mudah. Andrew “Drew” Halim dan Hiew “AlaCrity” Teck Yoong mendapat Spectre dan Queen of Pain, dua hero nyaman keduanya.

TNC PREDATOR 1-1 T1

Game pertama benar-benar dikuasai TNC.Doom yang dipakai Armel Paul “Armel” Tabios benar-benar berhasil mengcounter Terrorblade milik Galvin “Meracle” Kang Jian. Blink Dagger Armel benar-benar membuat Meracle tak mampu menggunakan Sunder ultimate dengan efektif.

TNC menguasai hampir semua teamfight. Kegagalan Meracle memaksimalkan Terrorblade membuat TNC menang mudah di game pertama.

Berada dalam tekanan besar karena jika kalah akan gugur, T1 membuat kejutan pada game kedua dengan penggunaan Broodmother oleh Meracle. Belum lagi T1 berhasil mematikan Tiny dari Armel.

Hampir semua hero pilihan T1 mendominasi game kedua dan menang mutlak. Sampai akhirnya kemenangan dipastikan di menit ke-40.

(Tiebreaker) ADROIT ESPORTS 1-0 REALITY RIFT

Pada laga tiebreaker, Adroit kembali memperlihatkan keunggulan dari pilihan draft yang begitu sesuai dengan playstyle mereka. Sementara strategi Reality Rift gagal total karena memilih hero yang tak ingin Adroit mainkan.

Boomy benar-benar menggila dan selalu berkeliling map untuk menghancurkan komposisi gameplay dari Adroit. Realty Rift tak cukup kuat dan tak punya cukup gold untuk bertahan. Sampai akhirnya Adroit menang mutlak. Reality Rift harus pulang.

BACA JUGA: InYourdreaM: ‘Target saya adalah BOOM Esports, Fnatic, dan Adroit’