Sempat tertinggal dua game di grand final kualifikasi Asia Tenggara, Fnatic menguburkan mimpi TNC Predator untuk berlaga di The International 10 berkat usaha keras yang mampu membalikkan keadaan di akhir laga.

Kemenangan Fnatic membuat mereka mendapat tempat di The International 10 akhir tahun ini. Fnatic mengalahkan rival regional TNC Predator dengan skor tipis 3-2. TNC sempat mendominasi dua game pertama, tetapi penampilan luar biasa dari carry Fnatic, Marc Polo “Raven” Fausto, membuat timnya berhasil melakukan comeback menegangkan.

TNC Predator mendominasi dua game pertama

Meski Fnatic lebih difavoritkan untuk memenangkan satu slot kualifikasi Asia Tenggara, TNC Predator telah belajar dari kekalahan mereka sebelumnya. Carry TNC, Kim “Gabbi” Villafuerte, mendominasi game satu dengan Ursa yang mengantongi 17 kill dan 21.500 gold hanya dalam waktu 36 menit.

Di game selanjutnya, Gabbi kembali menjadi momok menakutkan bagi Fnatic. Phantom Assassin yang ia gunakan tidak mengalami kendala berarti dan mampu mengambil kendali permainan dengan cepat di game kedua. Alhasil, TNC Predator hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mengamankan satu tiket ke TI10.



Raven jadi juru selamat Fnatic

Dota 2 Raven at WePlay Bukovel Minor
Kredit: WePlay

Game ketiga menandai titik balik yang dipelopori Raven. Dengan berani mereka memilih Terrorblade di fase pick pertama. Meski sangat beresiko, tetapi eksekusi sempurna dari sang carry membuat Fnatic berhasil mendapatkan kemenangan pertamanya di pertandingan ini. Raven mengumpulkan 819 GPM dan sembilan kill tanpa pernah ditumbangkan.

Ia lagi-lagi mengulangi kegemilangannya di game empat, namun mid-laner Ng “ChYuan” Kee Chyuan menjadi sorotan utama di game ini berkat penampilan impresif menggunakan Ember Spirit.

TNC Predator terpaksa mem-ban Terrorblade di game penentuan. Tapi Raven tidak keberatan dengan hal itu dan mengambil pick sensasional carry Axe. Pemilihan unik tersebut ternyata bekerja sesuai harapan, 25.700 hero damage jadi bukti sempurnanya penampilan Raven dalam comeback luar biasa Fnatic.

Fnatic adalah tim yang memenangkan musim pertama DPC SEA tetapi tersingkir dengan cepat di ONE Esports Singapore Major. Di musim berikutnya mereka tampil mengecewakan dengan menempati posisi keempat. Namun Raven dkk telah menebus kesalahannya dengan kemenangan berharga atas rival TNC Predator dan mendapatkan tempat di turnamen terbesar Dota 2.

BACA JUGA: Bracket, jadwal, dan hasil kualifikasi TI10