Setelah dunia dilanda pandemi COVID-19, kompetisi Dota 2 terpaksa dilangsungkan dalam format online, itu berarti setiap region tidak bisa bertanding melawan region lain karena perbedaan wilayah akan mengakibatkan permasalahan ping. Oleh Karena itu, akhir-akhir ini turnamen Dota 2 selalu digelar secara regional, tidak terkeuali region Asia Tenggara (SEA).

Kini sedang berlangsung turnmamen ONE Esports SEA League yang mempertemukan tim-tim papan atas SEA. Di antara sepuluh tim peserta, muncul tiga nama baru yaitu T1, Neon Esports, dan NEW Esports. Ketiga tim tersebut belum lama ikut bersaing di kasta tertinggi Dota 2 SEA.

Beberapa waktu lalu ONE Esports berkesempatan untuk berbincang tentang tiga pendatang baru tersebut bersama salah satu analis dan co-caster Dota 2 kondang, Vinzent “Oddiepedia” Indra. Pria yang akrab disapa Oddie itu sudah lama malang melintang di scene profesional Dota 2, ia juga pernah menjadi manajer tim Dota 2 kelas dunia “Fnatic”. Kepada ONE Esports, Oddie mengungkapkan pendapatnya tentang tiga pendatang baru di SEA.


T1


Sejauh ini, T1 tampaknya belum menemukan konsistensinya. InYourdreaM dkk terkadang tampil impresif namun tidak jarang juga mereka terlihat mengecewakan.

T1 butuh Meracle dan Forev untuk step-up menjadi carry game yang lebih kuat, di sisi lain, InYourdreaM selalu luar biasa,” ungkap Oddie

InYourdreaM memang kerap menjadi tulang punggung T1 ketika tim tersebut berhasil memenangkan pertandinga-pertandingan sulit.

Hal sebaliknya justru ditunjukkan core T1 yang lain, Meracle dan Forev. Kedua pemain berpengalaman itu belum bisa tampil konsisten. Hal inilah yang dirasa harus segera dibenahi T1 jika mereka ingin tetap bertahan di tengah ganasnya persaingan Dota 2 SEA.



Neon Esports


Neon Esports menunjukkan performa yang cukup memuaskan, tapi mereka juga harus memperbaiki beberapa kekurangan ketika fase play-off nanti.”

Neon telah menjadi tim paling inovatif di liga, sebagaimana diperlihatkan oleh mereka dengan memilih Earth Spirit untuk Erin di mid, hal itu membuat draf mereka tidak mudah diprediksi.

Sama halnya dengan T1, tim ini juga tampaknya bergulat dengan masalah ketidak-konsistenan.


NEW Esports


NEW Esports ikut bersaing di ONE Esports Dota 2 SEA League sebagai tim baru tanpa pengalaman yang mumpuni, mereka mendapatkan tiket liga melalui kualifikasi terbuka. Tetapi, tim ini tampil mengejutkan dan berhasil mengundang decak kagum para penggemar Dota 2, khususnya di minggu-minggu awal liga.

New Esports berhasil memberikan perlawanan kuat di awal liga tetapi perubahan patch dan juga Nature Prophet andalan mereka yang selalu diban membuat mereka kewalahan akhir-akhir ini,” jelas Oddie

Namun selepas patch 7.27 dirilis, NEW Esports seakan kehilangan tajinya dengan kalah dalam enam game secara beruntun. Terlebih saat Nature Prophet andalan mereka di-ban, tim ini tidak bisa menampilkan performa gemilang yang pernah mereka tunjukkan sebelumnya. NEW Esports benar-benar tersesat dalam patch baru hingga mereka harus tersingkir dari play-off ONE Esports Dota 2 SEA League setelah kalah oleh T1.

BACA JUGA: Fnatic ke final upper bracket ONE Esports Dota 2 SEA League usai tekuk Neon Esports