Scene Dota 2 China baru-baru ini mengal;ami perubahan besar-besaran, beberapa tim bertukar pemain hingga muncul superteam baru di kawasan itu. Kapten OG Johan “N0tail” Sundstein berpendapat bahwa perombakan tersebut akan membuat kawasan China menjadi ancaman yang lebih besar di The International 2020 (TI10).

Juara TI dua kali itu berpikir bahwa perpindahan pemain di China secara keseluruhan akan membawa dampak positif dan membuat kawasan ini menjadi lebih kompetitif dibandingkan beberapa tahun terakhir.

“Saya pikir kita akan mendapatkan dua tim bagus dari China untuk menjadi pesaing utama TI [tahun depan], atau mungkin bahkan lebih dari dua […] Saya pikir China akan datang dengan kekuatan yang lebih kuat,” kata N0tail dalam klip audio yang diposting oleh OG.

N0tail tidak secara eksplisit menyebutkan tim mana yang dia nilai sebagai pesaing terkuat di TI. Tapi kalian juga pasti bisa menebak bahwa salah satu dari tim itu adalah superteam China Four Angry Men (4AM), yang terdiri dari beberapa bintang terbesar di China: Zhang “Eurus” Chengjun, Lu “Somnus 丶 M” Yao, Zhou “ Yang ”Haiyang, Xu“ fy ”Linsen, dan Ru“ RedPanda ”Zhihao.

Dua dari pemain itu, Somnus dan fy, sudah sangat familiar dengan N0tail karena mereka dikalahkan oleh OG ketika mereka masih bersama PSG.LGD – dalam pertandingan legendaris memperebutkan Aegis of Champions di TI8.

Adapun tim China lainnya yang juga bisa menjadi tantangan terbesar N0tail dan OG untuk mendapatkan gelar TI ketiga secara berturut-turut adalah PSG.LGD. Dengan hilangnya Somnus and Fy, PSG.LGD dibentuk kembali di sekitar Wang “Ame” Chunyu, yang mereka datangkan pada awal musim ini. Tim memasangkan pemain carry itu dengan Zhang “Faith_bian” Ruida dan Zhang “y`” Yiping, yang memenangkan TI6 bersama Wings Gaming. Meski sudah mereformasi rosternya, PSG.LGD tetap terlihat dominan. Mereka baru saja menjadi juara di China Dota 2 Pro Cup Season 1.

Dan runner-up di turnamen tersebut, EHOME, juga merupakan tim yang tidak bisa dikesampingkan di TI nanti. EHOME telah mendatangkan dua mantan pemain PSG.LGD yang salah satunya adalah support asal Malaysia, Jian Wei “xNova” Yap, dan tampaknya ia adalah seseorang yang ingin dihadapi N0tail.

“Saya sangat senang melihat xNova bersaing lagi dan juga tidak sabar melihat aksinya meski kini ia berpisah dengan fy,” kata N0tail.

Pesaing lain dari China yang berpotensi adalah Vici Gaming, mereka memang telah kehilangan Yang dan Eurus yang pindah ke 4AM, tetapi Vici Gaming telah melengkapi kekosongan tersebut dengan tambahan Ren “old eLeVeN” Yangwei dan mega bintang Asia Tenggara Nuengnara “23savage” Teeramahanon.



Lalu mengapa perubahan besar terjadi di scene Dota 2 China? Mungkin itu karena N0tail dan OG. 2018 dan 2019 seharusnya menjadi “tahun miliki China”, tetapi justru OG yang merebut gelar tertinggi di Dota 2 dan menjadi tim pertama dalam sejarah yang menjadi juara TI dua kali berturut-turut.

TI8 seharusnya menjadi tahun China karena kala itu masih berlaku suatu siklus di mana tahun ganjil akan dimenangkan tim Barat dan tahun genap bakal dimenangkan tim China. Dimulai dengan tim Ukraina Natus Vincere pada tahun 2011, kemudian Invictus Gaming memenangkan Aegis pertama untuk China pada tahun 2012, tim Swedia Alliance memenangkan gelar kedua Eropa pada 2013, Newbee memberi China Aegis kedua pada 2014, Evil Geniuses membawakan Amerika Utara kemenangan TI pertamanya pada 2015, Wings Gaming menambahkan gelar ketiga untuk China pada 2016, lalu Team Liquid menyapu Newbee pada 2017 untuk mengklaim Aegis ketiga Eropa.

2018 seharusnya menjadi tahun China, terlebih skuad PSG.LGD yang dipimpin oleh Somnus, fy, dan Ame sangat mendominasi di sepanjang musim itu. Kemudian tim underdog yang diprediksi akan tersingkir lebih awal justru menciptakan sebuah keajaiban hingga bisa mengangkat Aegis of Champions dan mengakhiri siklus Barat dan China di The International.

China kemudian ingin membalas dendam pada TI9 saat turnamen tersebut digelar di Shanghai. Pendukung tuan rumah tentunya berharap melihat salah satu tim mereka muncul sebagai pemenang.

Tapi kenyataannya mereka tidak mendapat kesempatan untuk melihat salah satu tim tuan rumah di grand final, karena Team Liquid menyingkirkan PSG.LGD di Lower Bracket Finals untuk melaju Grand Final. Pada akhirnya OG mengangkat Aegis of Champions kedua mereka dan China kecewa untuk kali kedua secara berturut-turut.

N0tail benar, China akan datang ke TI10 dengan kekuatan penuh. Mereka akan memiliki setidaknya empat tim yang mampu mengembalikan Aegis of Champions kembali ke negara tersebut.

Namun, hal itu tidak akan mudah dilakukan. OG tetaplah OG, meski mereka kehilangan dua pemain yang mengantarkan mereka memenangkan dua gelar TI, N0tail masih haus akan Aegis ketiga. Lalu ada juga Team Secret yang beberapa bulan terakhir sangat dominan dengan memenangkan delapan gelar berturut-turut. Saat TI 10 digelar, mungkin ini akan menjadi TI terbaik dengan tingkat persaingan yang belum pernah ada sebelumnya.

BACA JUGA: Ori dan Eurus gendong Vici Gaming ke grand finals OGA Dota Pit 2020: Online region Cina dari adangan PSG.LGD