Team Nigma berhasil melanjutkan rekor hebat mereka di EPIC League setelah berhasil mengalahkan salah satu tim terbaik Eropa lainnya, Alliance, dengan skor 2-0 selama pertandingan penyisihan grup.

Kapten Team Nigma, Kuro “KuroKy” Takhasomi, terlihat tengah dalam performa terbaiknya, baik dalam penyusunan draft hero dan sebagai support untuk tim.

KuroKy memiliki salah satu pemikiran terbaik dalam hal menyusun hero di Dota 2 dan dalam pertandingan Nigma melawan Alliance, terutama dengan menghadirkan Undying dan Phoenix.

Pada game pertama, Nigma mampu mengatasi perlawanan Alliance berkat jumlah healing yang luar biasa dari KuroKy dan Maroun “GH” Merhej kepada semua pemain di dalam tim.

Alih-alih mendapatkan inisiasi kill tepat di awal pertarungan, permainan healing Nigma berhasil membuat Alliance terpancing untuk bermain memaksakan diri. Dengan rancangan superior dari Nigma ini, semakin lama team fight terjadi, maka segalanya akan semakin buruk bagi Alliance.

Di sisi lain, Amer “Miracle-” Al-Barkawi berhasil memainkan role sebagai hard carry Anti-Mage. Permainan cepat di luar kendali Alliance membuat Nigma berhasil mendapatkan wipe-out dan memaksa sang lawan untuk mengetik “GG” di kolom chat, tanda menyerah pada menit ke-25.

Dalam game kedua, Nigma mampu menyusun draft hero Undying dan Phoenix lagi, dan tidak mengejutkan, mereka mampu mendapatkan hasil yang sama persis. Namun, alih-alih memiliki Miracle- untuk memainkan hero carry late game, justru Omar “w33” Aliwi yang mampu memberikan damage besar bersama signature hero-nya, Meepo.



KuroKy dikenal sebagai pemain yang tidak takut dalam bereksperimen dengan lineup di luar META. Selama masih bermain di bawah bendera Team Liquid, dia terkenal dengan draf strateginya yang baru.

Mereka tidak selalu berhasil, tetapi ketika KuroKy menemukan sesuatu yang cocok, barisannya bisa jadi hampir tidak terkalahkan sampai seseorang dapat menemukan cara untuk melawannya.

BACA JUGA: Batalkan kerjasama dengan 4AM, Elephant jadi pemilik tunggal super tim Dota 2 China