BOOM Esports, salah satu organisasi Indonesia yang menjadi kebanggaan tanah air berkat segudang prestasi divisi Dota 2-nya, didirikan pada November 2016. Sempat menggunakan nama BOOM ID, tim tersebut merubah namannya pada 30 Januari 2017 menjadi BOOM Esports.

Tim yang seluruhnya diisi oleh pemain Indonesia itu merupakan salah satu yang terkuat di kancah Dota 2 Asia Tenggara. Mereka pernah menempati posisi empat di StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3 dan menjadi langganan finalis di sejumlah turnamen Asia Tenggara.

Sebelum pandemi menyebar dan membuat DPC 2020 terhenti, sebenarnya BOOM sedang berada dalam momentum positif, terutama setelah menempati posisi ke-empat di turnamen Minor (StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3). Sayangnya Covid-19 memaksa DPC 2020 dihentikan dan menghancurkan momentum tersebut.

“Sejujurnya kami kecewa saat pandemi Covid-19 membuat DPC 2020 dihentikan. Saat itu BOOM Esports memiliki momentum bagus karena meraih hasil yang cukup baik dari turnamen Minor,” ungkap Khezcute.

Setelah DPC berhenti, semua turnamen Dota 2 digelar secara regional dengan format online. Pada masa ini, BOOM terus melanjutkan tren positifnya dengan menjuarai ESL SEA Championship 2020 dan menjadi finalis di beberapa turnamen meliputi ESL One Birmingham 2020 – Online: Southeast Asia, BTS Pro Series Season 2: Southeast Asia, ESL One Thailand 2020: Asia, dan BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia.



Kini DPC 2021 resmi dimulai, beberapa babak penyisihan di berbagai region mulai berlansung. Sebagai salah satu poros kekuatan Asia Tenggara, BOOM Esports mendapatkan hak istimewa untuk diundang langsung ke Upper League.

Bersaing di turnamen kasta tertinggi Asia Tenggara tentunya memerlukan persiapan yang matang, itulah yang saat ini sedang dilakukan oleh Mikoto cs.

“Saat ini kami sedang melakukan beberapa persiapan sebelum bersaing di DPC 2021. Di antaranya adalah mempelajari patch baru (patch 7.28) dan mematangkan sinergi dengan carry baru, Drew,” ucap Khezcute.

Salah satu perubahan terbesar yang dilakukan tim jelang DPC 2021 adalah mengganti carry mereka, Randy “Dreamocel” Sapoetra, dengan Andrew “Drew” Halim. Pemain baru berusia 22 tahun ini bukan sosok asing di kancah Dota Asia Tenggara. Ia pernah membela sejumlah tim besar seperti Reality Rift, Neon Esports, dan 496 Gaming.

Selain persiapan secara internal, dukungan dari masyarakat Indonesia juga merupakan faktor penting dalam perjuangan BOOM di DPC 2021. Sebelum mengarungi persaingan Upper League, sang kapten, Alfi “Khezcute” Nelphyana, meminta dukungan kepada semua masyarakat Indonesia.

“Mohon dukungannya dalam situasi apapun agar BOOM Esports bisa terus maju. Segala perubahan yang terjadi di tim kami rasa sudah berada pada jalur yang benar,” pungkas Khezcute.

BACA JUGA: Empat eks player Geek Fam lengkapi roster Dota 2 T1 untuk DPC 2021