PERINGATAN: MENGANDUNG SPOILERS DOTA: DRAGON’s BLOOD SEASON 1.

Jika ada penghargaan untuk cliffhanger (cerita yang menggantung) terbesar yang pernah ada, maka akhir kisah dari DOTA: Dragon’s Blood Book 1 akan mendapatkan penghargaan tersebut.

Singkatnya: Perang mulai berkecamuk di antara Dark Moon Order dan Coriel’tauvi yang tertindas, Davion ditangkap oleh Kaden, Selemene diserang Terrorblade, Luna memohon bantuan Mirana, dan Fymryn ingin menyelamatkan Davion.

Beruntung bagi para penggemar yang menjadi korban cliffhanger, Valve telah mengumumkan bahwa Book 2 sedang dalam proses pengerjaan!

Mengingat begitu banyak hal yang terjadi di akhir Book 1, sulit untuk memprediksi apa yang akan difokuskan di Book 2, tapi kami akan tetap mencobanya.

Kami percaya bahwa Mirana akan mendapatkan banyak sorotan di Book 2, terutama setelah bagaimana semuanya berakhir di musim pertama.

Dota 2, Mirana comforting Luna
Kredit: Netflix

Saat membuka kotak berisi Teratai Mene, sinar terang menembus langit dan menyelimuti bulan, menghapuskan kekuatan Selemene dari tubuh Mirana, Luna, dan Dark Moon Order. Melihat mereka dalam keadaan lemah, Coriel’tauvi memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang.

Peperangan terjadi.

Di tengah kekacauan perang, Mirana menyelamatkan Luna yang hampir dibunuh oleh Fymryn dan keduanya mencari perlindungan ke dalam hutan. Jauh dari semua pertempuran, di sinilah Luna mengakui dia tidak bisa memimpin Ordo dan memohon agar Mirana memimpin mereka sebagai Putri.



Ini adalah bagian penting dari alur cerita Mirana karena selama ini dia mempertanyakan identitasnya hingga menyebut dirinya sebagai “Princess of Nothing”.

Jadi apa artinya ini untuk season depan?

Kami memperkirakan kita akan melihat lebih banyak cerita Mirana sebelum dia mengabdikan dirinya pada Selemene di Book 2.

Saat bertemu Shopkeeper, kita telah melihat sekilas masa lalu dan masa depan Mirana yang digambarkan dengan seorang anak, dirinya saat ini, dan Mirana versi dewasa dengan rambut terurai. Menurut kami, adegan ini bukan kebetulan, melainkan meramalkan sesuatu yang lebih besar. Yaitu perjalanan Mirana menjadi pemimpin hebat.

Screenshot of Gem of True Sight in Dota Dragon's Blood
Kredit: Netflix

Dengan semua pertempuran yang terjadi, bagaimana Mirana akan menghadapi Coriel’tauvi yang pendendam? Tidak seperti Luna yang menggunakan rasa takut untuk mengintimidasi musuhnya, Mirana adalah kebalikannya. Bisakah sang Putri menyelesaikan pertempuran antara Dark Moon Order dan Coriel’tauvi dengan damai?

Bagaimana dengan Selemene, seseorang yang mengasingkan Coriel’tauvi dari Nightsilver Woods dan membunuh Mene? Akankah Mirana akhirnya mempertanyakan keyakinannya kepada Dewi Bulan jika ada alasan baginya untuk percaya bahwa Mene benar-benar ada?

Tentu saja The Princess of the Moon tidak akan mendapatkan semua sorotan di Book 2, tapi menurut kami Mirana bakal menerima perhatian paling banyak di masa mendatang.

Bukan berarti kita tidak akan melihat Davion atau Fymryn, tetapi menarik untuk melihat bagaimana reuni yang tak terelakkan antara ketiganya. Akankah Mirana dan Fymryn masih saling membenci atau keduanya akhirnya saling memaafkan? Akankah Davion binasa digantikan Slyrak atau mungkin Dragon Knight mampu menjinakkan sang eldwyrm kuno? Apa yang terjadi dengan Selemene setelah Invoker membalas dendam?

Ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab, tetapi kita harus bersabar. Pertanyaan tersebut mungkin akan terjawab di musim depan.

BACA JUGA: Jelang peluncuran DOTA: Dragon’s Blood, tutorial senilai Rp418 juta siap sambut pemain baru