Salah satu tim Dota 2 legendaris Alliance, baru-baru ini mendapat tuduhan telah melakukan cheating alias kecurangan karena menggunakan pelatih Peter “PPD” Dager, selama pertandingan DreamLeague Season 15 alias Dota Pro Circuit (DPC) Upper Division Eropa Barat menghadapi BRAME.

Tuduhan ini dilayangkan kepada Alliance karena pada dasarnya mereka telah membuat Dota 2 menjadi permainan yang dilakukan oleh enam orang karena pelatih dapat menonton mini map, memberikan informasi, dan membuat timnya telah diuntungkan.

Menggunakan pelatih selama pertandingan (setelah drafting) bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh developer Valve, dan beberapa tim pro yang sebelumnya telah menyuarakan tentang hal ini. Sekarang, baik DreamHack dan ESL telah membuat pernyataan tentang perubahan aturan pelatih di Dota 2.


Aturan pelatih Dota 2 di DPC Eropa-CIS telah dikembalikan

Selain DPC 2021 Eropa Barat Season 2, ternyata hal ini juga diberlakukan di ESL One Season 2 alias DPC 2021 Eropa Timur (CIS). Kini DreamHack dan ESL telah mengungkapkan perubahan besar dalam hal role pelatih di pertandingan Dota 2 yang mereka selenggarakan.

Menyusul banyaknya reaksi keras dari pemain dan tim profesional Dota 2 terkait perubahan role pelatih ini, baik ESL dan DreamHack kini telah melakukan perubahan.

Dimulai dengan pernyataan DreamHack bahwa mereka mengatakan Alliance tidak melakukan kesalahan. Tim hanya mengikuti aturan pelatih yang telah diperbarui. Di sisi lain, ESL juga membuat pernyataan yang sebagian besar isinya sama dengan DreamHack, dan juga mengembalikan aturan pelatih ke semula.

DreamHack ESL Dota 2 Alliance Rule Changes
Kredit: DreamHack
DreamHack ESL Dota 2 Alliance Rule Changes
Kredit: ESL


Kedua penyelenggara turnamen mengembalikan aturan ini dengan mengikuti panduan dari Valve, karena perubahan aturan tidak sejalan dengan sikap Valve dalam hal pelatih di Dota 2. Hal ini tertuang dalam paragraf “Coach Limitation” alias “Batasan bagi Pelatih”, berbunyi:

“Pelatih hanya diperbolehkan berkomunikasi dengan para pemain hingga akhir fase drafting pertandingan. Setelah fase drafting selesai, pelatih tidak diperbolehkan untuk berkomunikasi lebih lanjut atau berinteraksi dengan para pemain dengan cara apapun, hingga pertandingan usai. Selanjutnya, pelatih tidak diperbolehkan untuk hadir di sekitar para pemain setelah fase drafting selesai, hingga akhir pertandingan.”

Pada dasarnya, aturan ini sama seperti sediakala dari Valve, sebelum diubah oleh DreamHack dan ESL. Namun, perubahan peraturan di tengah kompetisi seperti ini tentu akan berdampak pada persaingan di DPC 2021 Eropa Barat dan Timur Season 2.

Terlebih, kini telah dipastikan bahwa hasil pertandingan sebelum perubahan peraturan ini diberlakukan, tidak akan terpengaruh. Kini hanya tersisa dua pekan pertandingan di DreamLeague Season 15 dan ESL One Season 2.

BACA JUGA: Ceb beberkan cara unik ana God berkomunikasi saat tanding