Dominasi Fnatic di scene Dota 2 Asia Tenggara (SEA) masih terus berlanjut. Kini mereka telah berhasil menyabet gelar juara di empat turnamen terakhir untuk region ini karena terus berkuasa atas wilayah Asia Tenggara setelah menjuarai ESL One Birmingham 2020 Online: SEA.

Pada pertandingan puncak ESL One Birmingham 2020 Online: SEA tersebut, Fnatic berhasil menjadi yang terbaik setelah mengalahkan tim asal Indonesia, BOOM Esports, dengan skor 3-1.

Sepanjang pertandingan, BOOM Esports sempat membuka peluang pada game kedua setelah mampu membuat kedudukan menjadi imbang dengan cara yang meyakinkan, tetapi pada dua game berikutnya mereka harus mengakui keunggulan Fnatic.

Game Pertama

Fnatic berhasil memenangi game pertama berkat performa hebat dari Kam “Moon” Boon Seng yang menyabet gelar MVP setelah menyelesaikan permainan dengan KDA 14/0/16 di midlane bersama hero Death Prophet.

Sementara itu, Daryl Koh “iceiceice” Pei Xiang juga memiliki pengaruh besar dalam permainan Fnatic setelah sukses menjebak Dragon Knight milik Rafli “Mikoto” Fathurahman dengan permainan head-up menggunakan teleportasi tepat di depan musuh yang dibantu oleh Faceless Void dari Nuengnara “23savage” Teeramahanon yang menunggu di sela-sela sebelum mengeluarkan Chronosphere-nya.

Setelah itu, Fnatic mampu melanjutkan keunggulan mereka dengan memenangi beberapa team-fight. Dengan keunggulan net worth 20.000 gold, Fnatic menyerbu markas BOOM Esports untuk menyelesaikan permainan.

Game Kedua

Pada game ini, BOOM Esports sukses mengambil alih dominasi permainan sejak awal. Mikoto dan Saieful “Fbz” Ilham yang masing-masing menggunakan Viod Spirit dan Nature’s Prophet sukses menjadi bintang kemenangan tim.

Dalam pertandingan yang berlangsung selama 42 menit dan berakhir dengan skor 30-20 untuk BOOM Esports, kombinasi kill Mikoto dan Fbz mencapai total 21.



Game Ketiga

Saat kedudukan kembali imbang, pertarungan kedua tim sempat berlangsung sengit di awal game ketiga. Mereka mampu saling menjatuhkan dan menjaga perolehan gold tak jauh berbeda setidaknya dalam 15 menit pertama. Namun setelah itu, Fnatic sukses mengambil alih permainan dengan memenangi beberapa team-fight yang membuat keunggulan net worth mereka makin tebal.

Kondisi ini sama sekali tidak bisa dihentikan oleh BOOM Esports, sementara Djardel Jicko B. “DJ” Mampusti dan Moon menjadi bintang bagi tim Fnatic. Permainan pun berakhir pada menit ke-37 dengan skor kill 35-20 untuk Fnatic.

Game Keempat

Game ini menjadi yang terakhir pada pertandingan grand final ESL One Birmingham 2020 Online: SEA setelah Fnatic kembali mampu meraih kemenangan. Moon kembali mampu menjadi pembeda di antara kedua tim setelah lagi-lagi mampu mendominasi midlane bersama hero Storm Spirit.

Dengan Bounty Hunter di tangan DJ yang melepaskan Track kepada beberapa hero BOOM, Moon mampu mengisolasi hero-hero support BOOM Esports dengan menggunakan Ball Lightning yang juga membantu timnya mengamankan raihan net worth berkat beberapa kill menggunakan Track.

Fnatic berhasil menyelesaikan turnamen ini dengan Overgrowth sempurna dari Treice Protector milik Iceiceice yang sukses menjebak empat hero BOOM Esports. Hal ini memberi banyak kesempatan bagi Moon dan 23savage untuk memastikan kemenangan timnya kurang dari 30 menit dengan skor kill 30-19.

Dengan berhasil finis di posisi pertama pada ESL One Birmingham 2020 Online: SEA, Fnatic berhak mendapatkan hadiah sebesar US$15.000. Sementara BOOM Esports di posisi runner-up mendapatkan US$10.000.

Meski gagal menjadi juara, BOOM Esports sukses menunjukkan perkembangan besar di sepanjang turnamen setelah sukses tampil tak terkalahkan di fase grup.

Namun, hasil ini membuat Fnatic melanjutkan dominasi mereka di Asia Tenggara setelah sebelumnya sukses menjuarai tiga turnamen online, yaitu ESL One Los Angeles 2020: Online SEA, BTS Pro Series: SEA, serta turnamen offline Dota Summit 12.

Kini Fnatic dan BOOM Esports akan bersiap untuk tampil di ONE Esports Dota 2 SEA League bersama TNC Predator, T1, Reality Rift, Team Adroit, Geek Fam, dan tiga tim lainnya.

BACA JUGA: Tiga momen terbaik Dota 2 – The Internasional 2012