Turnamen Arena of Valor International Championship (AIC) 2020 kini telah mencapai babak semifinal. Pada turnamen yang telah berlangsung sejak 19 November 2020 ini, ada banyak hero-hero di luar META yang digunakan dan berhasil meraih hasil positif.

Dalam beberapa hari terakhir AIC 2020, fan telah melihat beberapa draf hero yang tidak biasa. Namun, hal ini sukses menghadirkan warna tersendiri dari turnamen tertinggi dari scene AoV itu.

Hal ini begitu tampak dalam posisi roaming atau support, di mana beberapa pemain memilih hero-hero non-support untuk menjalani pertandingan mereka, terutama ketika hero support favorit mereka di-ban lawan.

Turnamen Arena of Valor International Championship (AIC) 2020 kini telah mencapai babak semifinal. Pada turnamen yang telah berlangsung sejak 19 November 2020 ini, ada banyak hero-hero di luar META yang digunakan dan berhasil meraih hasil positif.

Dalam beberapa hari terakhir AIC 2020, fan telah melihat beberapa draf hero yang tidak biasa. Namun, hal ini sukses menghadirkan warna tersendiri dari turnamen tertinggi dari scene AoV itu.

Hal ini begitu tampak dalam posisi roaming atau support, di mana beberapa pemain memilih hero-hero non-support untuk menjalani pertandingan mereka, terutama ketika hero support favorit mereka di-ban lawan.

Pemain seperti Trần “ProE” Quang Hiệp dari Team Flash dan Eikapong “Tony” Korhonen dari Talon Esports telah melakukan hal ini. Mereka membuat turnamen ini menjadi sulit untuk diprediksi dan menarik untuk ditonton. Bahkan setelah draftnya selesai, para fan belum bisa memprediksi hero mana yang akan digunakan untuk menjalankan role tertentu.

Berikut beberapa hero non-META yang hadir di AIC 2020:


Valhein

Hero populer di masa-masa awal AoV, Valhein, bisa dikatakan familiar untuk digunakan oleh semua pemain. Meski posisi semulanya sebagai carry, ia juga bisa mengisi peran lain karena dapat berdiri cukup jauh dari lawannya. Ia juga bisa menghadirkan damage tinggi dan cepat di late game.

Valhein biasanya berkeliaran di sekitar jungle. Namun di AIC 2020, ProE dari Team Flash memilih untuk memainkannya sebagai support yang membuat tim dapat menekan lebih cepat sejak awal permainan dan sesuai dengan gaya bermain tim-tim Vietnam lainnya.

Florentino

Florentino merupakan hero fighter yang selalu masuk dalam daftar Tier 1 sejak dirilis. Ia sebagian besar bermain di Dark Slayer Lane, tetapi dalam pertandingan baru-baru ini, Tony dari Talon Esports memilihnya untuk melawan Hong Kong Attitude (HKA).

Dalam pertandingan tersebut, Florentino ternyata mampu menjadi pembeda dalam permainan, terutama dalam team fight. Lebih penting lagi, pemilihan hero yang tidak terduga ini juga memengaruhi permainan lawan selama early game. Selain Florentino, Tony juga melakukan odd pick dengan menggunakan Dextra yang biasanya merupakan tipe hero tank.


Wonder Woman

Wonder Woman adalah hero yang dirilis sebagai fighter. Skill Lasso of Truth miliknya yang dapat membuat dirinya mendekat kepada target dengan HP kurang dari 50 persen untuk menjadi santapannya. Bagi pemain Thailand yang mengikuti stream Sanpett “FirstOne” Marat dari tim Buriram United Esports, dia sering terlihat memilih hero ini untuk memainkan beberapa posisi berbeda.

Dalam AIC 2020, rekan setimnya, Anurak “NuNu” Saengjan, memilih Wonder Woman untuk bermain sebagai midlaner dan mengitari map dan melewati jungle tanpa ada rasa takut akan dijebak.



Volkath

Volkath, sang Raja Iblis, merupakan salah satu hero yang sering digunakan untuk mengisi beberapa role, baik untuk bermain di jungle hingga offlane. Memilih dia untuk posisi support hampir tidak pernah terdengar, tetapi di AIC, ProE membuat fan berkesempatan untuk melihat Volkath bermain di posisi tersebut dan mampu memimpin tim dalam hal timing.

Gaya bermain menyerang milik Volkath dalam pertarungan tim sangat menakutkan, terutama saat dia melakukan kombo dengan Superman.


Raz

Dengan bisa memilih hero apa saja untuk dimainkan, bukan hal yang aneh jika ProE memilih Raz.

Raz menjadi hero yang layak berkat skill tree-nya untuk menjadi support. Dia bisa melepaskan banyak fire fist ke lawan untuk memperlambat gerakan mereka, atau bahkan membuat mereka kehilangan kecepatannya, sehingga membuat rekan satu tim Anda bisa memiliki posisi yang menguntungkan.

BACA JUGA: Inilah MVP babak grup AIC 2020 di setiap posisi